Fetal
Doppler adalah alat untuk deteksi detak jantung janin di dalam kandungan sang
ibu. Gunanya untuk memeriksa apakah sang janin tumbuh dengan normal, dengan
ditandai adanya denyut jantungnya. Umumnya teknik yang digunakan untuk deteksi
detak jantung janin adalah dengan ultrasound (frekuensi 2 MHz).
Dibawah ini terdapat salah satu
contoh
alat
doppler
yang
bisa
sebagai pengetahuan. Alat
ini
merupakan Ultrasonic Fetal Doppler
dimana
digunakan untuk mendiagnosa detak
jantung janin pada masa kehamilan.
Dengan bantuan probe alat ini meradiasi gelombang ultrasonik dan organ yang
bergerak seperti hati, aliran darah. Sinyal ultrasonik akan menginterprestasikan setiap perubahan yang terjadi. Alat ini dapat secara otomatis
mengukur detak jantung
dengan menggunakan
teknologi mikroprosesor dan output secara digital.
1.1.1. Sensor
Ultrasonik
Gelombang ultrasonik merupakan
gelombang akustik yang memiliki frekuensi mulai 20 kHz hingga sekitar 20 MHz.
Frekuensi kerja yang digunakan dalam gelombang ultrasonik bervariasi tergantung
pada medium yang dilalui, mulai dari kerapatan rendah pada fasa gas, cair
hingga padat. Jika gelombang ultrasonik berjalan melaui sebuah medium, Secara
matematis besarnya jarak dapat dihitung sebagai berikut:
s = v.t/2 ………………….Pers (1)
dimana s adalah jarak dalam satuan meter, v adalah kecepatan suara
yaitu 344 m/detik dan t adalah waktu tempuh dalam satuan detik. Ketika
gelombang ultrasonik menumbuk suatu penghalang maka sebagian gelombang tersebut
akan dipantulkan sebagian diserap dan sebagian yang lain akan diteruskan.
Sensor
ultrasonik adalah sebuah sensor yang mengubah besaran fisis (bunyi) menjadi
besaran listrik. Pada sensor ini gelombang ultrasonik dibangkitkan melalui
sebuah benda yang disebut piezoelektrik. Piezoelektrik ini akan menghasilkan
gelombang ultrasonik dengan frekuensi 40 kHz ketika sebuah osilator diterapkan
pada benda tersebut. Sensor ultrasonik secara umum digunakan untuk suatu
pengungkapan tak sentuh yang beragam seperti aplikasi pengukuran jarak. Alat
ini secara umum memancarakan gelombang suara ultrasonik menuju suatu target
yang memantulkan balik gelombang kearah sensor. Kemudian sistem mengukur waktu
yang diperlukan untuk pemancaran gelombang sampai kembali kesensor dan
menghitung jarak target dengan menggunakan kecepatan suara dalam medium.
Rangkaian penyusun sensor ultrasonik ini terdiri dari transmitter, reiceiver,
dan komparator. Selain itu, gelombang ultrasonik dibangkitkan oleh sebuah
kristal tipis bersifat piezoelektrik.
a.
Piezoelektrik
Kristal
piezoelektrik ditemukan oleh Piere Curie dan Jacques pada tahun 1880, dengan
tebal ,85 mm. Bila kristal ini diberi tegangan listrik, maka lempengan kristal
akan mengalami vibrasi sehingga timbullah ultrasonik .
Sebaliknya
, vibrasi pada kristal akan menghasilkan listrik . Oleh karena itu maka kristal piezo elektrik
digunakan sebagai transduser pada Fetal Doppler
Frekuensi dan daya ultrasonik yang dipakai dalam
bidang kedokteran disesuaikan dengan kebutuhan.
Untuk diagnostik digunakan frekuensi 1 – 5 MHz
dengan daya 0,01 W/cm2.
Untuk terapi digunakan daya 1 W/cm2, bahkan untuk
menghancurkan kanker diperlukan daya 1000 W/cm2.
Dasar penggunaan ultrasonik adalah efek, Doppler,
yaitu terjadi perubahan frekuensi akibat adanya pergerakan pendengar,
sebaliknya dan getaran yang dikirim ke
obyek akan direfleksikan oleh obyek itu sendiri .
Sensor piezoelektrik secara
langsung mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Tegangan input yang
digunakan menyebabkan bagian keramik meregang dan memancarkan gelombang
ultrasonik. Tipe operasi transmisi elemen piezoelektrik sekitar frekuensi 32
kHz. Efisiensi lebih baik, jika frekuensi osilator diatur pada frekuensi
resonansi piezoelektrik dengan sensitifitas dan efisiensi paling baik. Jika
rangkaian pengukur beroperasi pada mode pulsa elemen piezoelektrik yang sama
dapat digunakan sebagai transmitter dan reiceiver. Frekuensi yang ditimbulkan
tergantung pada osilatornya yang disesuiakan frekuensi kerja dari masing-masing
transduser. Karena kelebihannya inilah maka tranduser piezoelektrik lebih
sesuai digunakan untuk sensor ultrasonik.
b.
Transmitter
Transmitter adalah sebuah alat yang
berfungsi sebagai pemancar gelombang ultrasonik dengan frekuensi sebesar 40 kHz
yang dibangkitkan dari sebuah osilator. Untuk menghasilkan frekuensi 40 KHz,
harus di buat sebuah rangkaian osilator dan keluaran dari osilator dilanjutkan
menuju penguat sinyal. Besarnya frekuensi ditentukan oleh komponen kalang RLC /
kristal tergantung dari disain osilator yang digunakan. Penguat sinyal akan
memberikan sebuah sinyal listrik yang diumpankan ke piezoelektrik dan terjadi
reaksi mekanik sehingga bergetar dan memancarkan gelombang yang sesuai dengan
besar frekuensi pada osilator.
c.
Receiver
Receiver terdiri dari transduser
ultrasonik menggunakan bahan piezoelektrik, yang berfungsi sebagai penerima
gelombang pantulan yang berasal dari transmitter yang dikenakan pada permukaan
suatu benda atau gelombang langsung LOS (Line of Sight) dari transmitter. Oleh
karena bahan piezoelektrik memiliki reaksi yang reversible, elemen keramik akan
membangkitkan tegangan listrik pada saat gelombang datang dengan frekuensi yang
resonan dan akan menggetarkan bahan piezoelektrik tersebut.
1.1.1.
Jenis Dopplers
Perbedaan Dopplers yang digunakan di rumah atau rumah sakit sebagai berikut:
·
Produsen
: Produsen yang populer adalah Nicolet, Huntleigh, Summit Doppler,
EchoHeart, Ultrasound Technologies (Seward /
Wakeling), Parks Medical Electronics (as Obstetrical Dopplers), dan Sunray.
·
Jenis Probe : Tahan air atau tidak. Waterproof probe digunakan untuk proses melahirkan di air.
·
Frekuensi
: 2–3 MHz probe. Kebanyakan praktisi dapat
menemukan detak jantung dengan probe baik. Probe 3 MHz dianjurkan untuk mendeteksi denyut jantung pada awal
kehamilan (8-10 minggu kehamilan). Probe 2 MHz dianjurkan bagi wanita hamil yang kelebihan
berat badan. Probe
5 MHz EchoHeart transvaginal Doppler
janin Probe membantu dalam deteksi Denyut jantung janin (FHT) di awal kehamilan (6-8 minggu) dan
untuk pasien yang memiliki rahim retroversi atau selama kehamilan untuk deteksi
FHT untuk wanita yang mengalami obesitas.
·
Tampilan Denyut jantung : Beberapa Dopplers secara otomatis menampilkan denyut
jantung,
dan Doppler yang lain harus
dihitung manual.
1.2. Langkah-langkah
pemeriksaan
a. Baringkan
ibu hamil dengan posisi terlentang
b.
Beri jelly pada doppler
/lineac yang akan digunakan
c.
Tempelkan doppler pada
perut ibu hamil didaerah punggung janin.
d.
Hitung detak jantung
janin :
i.
Dengar detak jantung
janin selama 1 menit, normal detak jantung janin 120-140 / menit.
ii.
Beri penjelasan pada
pasien hasil pemeriksaan detak jantung janin
e.
Jika pada pemeriksaan
detak jantung janin, tidak terdengar ataupun tidak ada pergerakan bayi, maka
pasien diberi penjelasan dan pasien dirujuk ke RS.
f.
Pasien dipersilahkan
bangun
g.
Catat hasil pemeriksaan
jantung janin pada buku Kart Ibu dan Buku KIA
1.3. Prinsip Kerja
Pesawat Fetal Doppler
·
Sebuah lapisan tipis dari jelly ditempatkan antara
probe dan kulit untuk memastikan
semua suara memasuki tubuh.
·
Probe berisi pemancar dan penerima.
·
Sebuah pulsa Ultrasound dikirimkan oleh pemancar.
·
Pulsa tercermin dari
permukaan dan kembali ke penerima.
·
Mesin Ultrasound mengukur berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk pulsa untuk kembali.
1.4. Pemantauan
janin
Pemantauan janin tak bisa dilakukan secara kasat mata, karena ia
masih “bersembunyi” dalam rahim. Umumnya, pemantauan dilakukan dengan cara
mendengar denyut jantung janin. Bukan hanya keras atau lemahnya denyut jantung,
tetapi juga perubahan iramanya, terutama saat terjadi kontraksi rahim. Kenapa?
Ketika janin stres, denyut jantung yang tadinya berirama dan kuat, bisa saja
jadi tidak berirama dan melemah. Informasi ini perlu untuk mengetahui sejauh
mana kemampuan toleransi janin terhadap proses persalinan. Dokter juga bisa
tahu apakah perlu intervensi atau tidak.
Sebagai catatan, denyut jantung normal yang menunjukkan bahwa
janin tidak mengalami stres adalah 120-160 per menit, dengan variabilitas
sekitar 5-25 denyut per menit.
1.5. Denyut
Jantung Janin
Dimulai
pada minggu ke-5, jantung janin akan semakin cepat pada tingkat 3,3 denyut
perhari untuk bulan berikutnya. Jantung janin mulai berdetak pada tingkat
kurang lebih sama seperti ibu, yang 80-85 bpm. Dibawah ini gambaran perkiraan
denyut jantung janin selama 5 sampai 9 minggu, dengan asumsi tingkat awal dari
80.
·
Minggu 5
dimulai pada 80 dan berakhir pada 103 bpm
·
Week 6 starts at 103 and ends at 126 bpmMinggu 6 dimulai pada 103 dan berakhir di 126 bpm
·
Week 7 starts at 126 and ends at 149 bpmMinggu 7 dimulai pada 126 dan berakhir di 149 bpm
·
Week 8 starts at 149 and ends at 172 bpmMinggu 8 dimulai pada 149 dan berakhir di 172 bpm
·
At week 9 the fetal heartbeat tends to beat within a range of
155 to 195 bpm.Pada
minggu 9 detak jantung janin cenderung untuk mengalahkan dalam jarak 155-195
bpm.
Denyut jantung janin akan mulai menurun dan umumnya akan jatuh
dalam kisaran 120-160 bpm oleh minggu 12.
1.6. Cara Pemakaian Doppler Biosys Ifm 500 :
·
Untuk
menghidupkan Doppler tekan tombol On/Off yang ada disebelah kiri Doppler. Tekan
tombol On/Off “Θ” tersebut
sampai Doppler hidup dan ada bunyi
“Bip”.
·
Letakkan
Probe Doppler pada bagian atas perut ibu hamil yang sudah diberi ultrasonic
Gel.
·
Hasil
pengukuran denyut janin akan tampil pada display yang ada pada Doppler.
·
Untuk
mematikan Doppler maka tekan tombol On/Off “Θ” tersebut sampai Display mati dan ada bunyi “Bip”.
1.7. Cara Perawatan Doppler Biosys Ifm 500 :
·
Bersihkan
sisa Gel yang menempel pada Probe Doppler setelah pemeriksaanmenggunakan Lap
lembut yang sudah dibasahi sedikit Alkohol sampai bersih, lalu keringkan dengan
lap lembut yang kering.
·
“Karena jika sisa Gel yang menempel pada Probe
Doppler tidak dibersihkan setelah pemeriksaan, maka akan memyebabkan kerusakan
pada Probe Doppler”.
·
Simpan
Doppler di tempat bersih yang tidak berdebu dan tidak lembab. Jauhkan dari
binatang – binatang kecil yang dapat menyebabkan kerusakan pada unit
seperti ( semut, nyamuk, dan kecoak
).
·
Mohon anjuran diatas diperhatikan dan dilakukan agar
unit doppler dapat bertahan lama penggunaannya
1.8. Pemeliharaan Doppler
A. 3 Bulanan
:
·
Cek dan
bersihkan bagian – bagian alat
·
Cek
baterai, ganti bila perlu
·
Cek dan
bersihkan probe dengan kain halus dan gunakan air hangat atau sabun lunak
·
Cek
pengatur volume / sound level
·
Cek suara
keluaran
·
Cek
konektor probe dan bersihkan
B. 1 Tahunan
·
Cek
kebocoran arus listrik
·
Cek
hubungan pembumian
1.9. Penyimpanan
·
Kembalikan posisi volume
/ sound level regulator ke posisi
minimum.
·
Matikan alat dengan
menekan atau memutar tombol on/ off ke posisi off.
·
Lepaskan hubungan alat
dari catu daya atau kecuali (yang memakai baterai ).
·
Bersihkan probe
·
Letakkan probe pada
tepatnya
·
Pasang penutup debu
·
Simpan alat pada
tempatnya.