POSISI LITOTOMI DALAM PERSALINAN
Posisi ibu bersalin dalam
persalinan dapat mempengaruhi lamanya proses persalinan berlangsung ibu yang
lebih banyak bergerak dan dibiarkan memilih posisi yang mereka pilih sendiri
mengalami proses persalinan lebih singkat, dan kurang nyeri ( Nikodem 1985,
Mendez – Bauer 1980, Flynn, Kelly dkk 1978 ).
Posisi tegak
pada persalinan lebih baik dan mempunyai pengaruh poisitif terhadap kemampuan
kontraksi uterus dibandingkan dengan posisi terlentang / litotomi (Roberts,
Mendez Bauer dkk 1984, Roberts, Mendez Bauer dan Wodell 1983 ).
Bila kepala janin masih tinggi yang sudah pecah, posisi beraring atau
setengah berbring pada sisi badannya dianggap lebih aman. Bidan hendaknya
menganjurkan ibu untuk tetap melakukan aktivitas sebanyak mungkin selama
kehamilan dan juga harus menganjurkan ibu bersalin untuk bebas memilih posisi
yang dia inginkan pada saat persalinan.
Penelitian menunjukan bahwa membiarkan ibu
bersalin untuk memilih posisi pada kala II persalinan memiliki banyak
keuntungan misalnya kurangnya rasa tidak nyaman, kurangnya trauma perineum,
lebih mudah meneran dan nilai apgar 1 menit dan 5 menit yang lebih baik
(Nikodem, 1995).
Telah dibuktikan oleh berbagai studi bahwa posisi
terlentang dapat berbahaya, baik bagi ibu maupun janinnya. Pada janin hal ini
bias mengakibatkan gawat janin akibat penekanan autocaval (Kurtz, Schneider,
dkk, 1982, caldeyro – Barcia, 1979, Roermer, Harms dkk, 1976). Ibu yang
melahirkan dengan posisi terlentang akan mengalami kontraksi yang lebih nyeri,
persalinan yang lebih lama dan berakhir dengan trauma perineum yang lebih
besar. Menurut Allahbadiah dan Vaidiah 1993 yang menemukan besarnya kejadian
trauma perineal dikelompok jongkok dibandingkan posisi terlentang. Dan
menyinpulan bahwa posisi terlantang tanpa kursi atau bangku khusus yang
dianggap lebih baik dibandingkan dengan posisi jongkaok tidak didukung oeh
study – study lain.
Hasil penelitian saat ini menunjukan bahwa
penggunaan posisi lithotomic secara rutin untuk tiap persalian adalah berbahaya
dan tidak dianjurkan ( WHO, 1996). Posisi lithotomic berkaitan dengan
kejadian robekan perineum yang lebih sering, kala II yang lebih lama,
peningkatan penggunaan episiotomi dan rasa tidak nyaman yang lebih besar.
Diketahui pula bahwa posisi ini dapat mengakibatkan kerusakan syaraf yang
mempengaruhi tungkai dan nyeri punggung bawah pada masa pasca – salin. Mengajak
petugas dan ibu bersalin untuk meninggalkan kebiasaan melahirkan dalam posisi
terlentang mungkin tidak mudah, karena posisi tersebut telah biasa dilakukan
dibeberapa Negara asia tenggara. Banyak ibu
bersalin pda saat ini telah terbiasa untuk bersalin dalam posisi terlntang dan
banyak yang merasa sukar untuk meminta dan memilih posisi lain. Oleh karena itu bidan harus dapat mengajak petugas
untuk meninggalkan kebiasaan penggunaan posisi lithotomi. Penyebab posisi
lithotomi sulit dihilangkan karena banyak unit bersalin yang dilengkapi dengan
meja persalian pendek yang dirancang khusus untuk posisi lithotomi. Sehingga
banyak unit bersalin yang harus membuat investasi meja bersalin baru bila
praktek ini mau diubah.
Posisi Lithotomi disebut juga dengan istilah posisi berbaring yaitu :
Ibu terlentang ditempat
tidur bersalin dengan menggantung kedua pahanya pada
penopang kursi khusus
untuk bersalin.
Posisi Lithothomi ada 2 jenis yaitu :
-
Posisi
Lithothomi Biasa
Posisi Lithotomi Berlebih
-
Kelemahan dari posisi Lithotomi
adalah :
1. Tidak dapat diterapkan anestesi Epidural
2. posisi ini tidak menguntungkan
3. suatu posisi anti gravitasi
4. canggung bagi wanita
5. dapat menyebabkan hipotensi supine, yang
mengakibatkan terhambatnya pasokan oksigen ke janin.
6. hanya dapat menguntungkan dalam keadaan
tertentu ( distosia bahu ).
7. Ibu sulit untuk mengejan.
-
Kelebihan :
1. Dokter lebih leluasa dalam membantu proses
persalinan
2. jalan lahir menghadap ke depan sehingga
dokter dapat dengan mudah mengukur perkembangan pembukaan dan waktu persalinan
pun bisa diprediksi secara lebih akurat.
3. kepalah bayi lebih mudah dipegang dan
diarahkan.
4. perubahan posisi kepala bayi dapat dilihat
sehingga dokter dapat mengarahkan pada arah yang seharusnya.
pijat pada bayi
Sentuhan dan pijat
pada bayi setelah kelahiran dapat memberikan jaminan adanya kontak tubuh
berkelanjutan yang dapat mempertahankan perasaan aman pada bayi. Laporan tertua
tentang seni pijat untuk pengobatan tercatat di Papyrus Ebers, yaitu catatan kedokteran zaman mesir kuno; Ayur-Veda buku kedokteran tertua diindia
(sekitar 1800 SM) yang menuliskan tentang pijat, diet, dan olah raga sebagai
cara penyembuhan utama masa itu. Sekitar 5000 tahun yang lalu para dokter di
Cina dari Dinasti Tang juga meyakini bahwa pijat adalah salah satu dari empat
teknik pengobatan yang penting.
Sebenaenya pijat telah
diperaktekkan hampir di seluruh dunia sejak dulu kala termasuk di indonesia.
Seni pijat diajarkan secara turun-temurun, walaupun tidak diketahuio dengan
jelas bagaimana pijat dan sentuhan dapat berpengaruh demikian positif pada
tubuh manusia. Pengaruh positif sentuhan pada proses tumbuh kembang anak telah
lama dikenal manusia, namun penelitian ilmiah tentang hal ini masih belum
banyak dilakukan.
Kulit merupakan organ
tubuh yang berfungsi sebagai reseptor terluas. Sensasi sentuhan/raba adalah
indra yang aktif berfungsi sejak dini, karena bayi telah merasakannya sejak
masa janin, yaitu ketika dikelilingi dan dibelai oleh cairan ketuban. Ujung-ujung
saraf pada permukaan kulit akan bereaksi terhadap sentuhan-sentuhan, dan
selanjutnya mengirimkan pesan-pesan keotak melalui jaringan saraf tulang
belakang. Sentuhan juga akan merangsang peredaran darah dan akan menambah
engrgi karena gelombang oksigen yang segar akan lebih banyak dikirimkan keotak
dan ke seluruh tubuh.
MANFAAT PIJAT PADA BAYI
Kini para ahjli telah
membuktikan bahwa terapi sentuhan dan pijat pada bayi banyak manfaatnya. Terapi
sentuhan, terutama pijat menghasilkan perubahan fisiologis yang menguntungkan
dan dapat diukur secacra ilmiah, antara lai dengan pengukuran kadar cortisol
ludah, kadar cortisol plasma secara radioimmunoassay, kadar
hormon/catecholamine air seni, dan pemeriksaan EEG (Electro Encephalogram).
Walau masih perlu
penelitian lebih lanjut, namun penemuan-penemuan yang telah dihasilkan sudah
cukup menjadi dasar dilakukannya pijat bayi secara rutin untuk mempertahankan
kesehatan bayi. Apalagi karena pijat bayi ini murah, mudah, dan sudah biasa
dilakukan di Indonesia sehingga bukan merupakan hal yang baru bagi kultur kita.
· Efek biokimia
dan fisik yang positif
Efek biokimia yang positif dari pijat antara lain
-
menurunkan kadar hormon stres(cateccholamine) dan
-
meningkatkan kadar serotonin
Efek fisik dari pijat sebagai berikut
-
meningkatkan jumlah dan sitoyoksisitas sel pembunuh alami
dari sistem imunitas
-
mengubah gelombang otak secara positif
-
memperbaiki sikulasi darah dan pernafasan
-
merangsang fungsi pencernaan dan pembuyangan
-
meningkatkan kenaikan berat badan
-
mengurangi depresi dan ketegangan
-
meningkatkan kesiagaan
-
membuat bayoi tidur lelap
-
mengurangi rasa sakit
-
mengurangi kembung dan sakit perut(colic)
-
meningkatkan hubungan orang tua dan bayi(bonding)
-
meningkatkan volume air susu ibu
·
Beberap
hasil penelitian tentang pijat bayi
Berdasarkan
penelitian para pakar menemukan bahwa pijat bayi menghasilkan hal-hal berikut.
1.
meningkatkan berat badan
pnelitian yang
dilakukan oleh Prof. T. Field & Scafidi (1986&1990) menunjukkan bahwa
pada 20bayi prematur (berat badan 1.280 dan 1.176 g), yang dipijat 3x25 menit
selama 10 hari, mengalami kenaikan berat badan 20%-47% per hari dibanding yang
tidak dipijat. Sedang pada bayi cukup bulan yang berusia 1-3 bulan yang dipijat
15 menit, dua kali seminggu selama 6 minggu mengalami kenaikan berat nadan yang
labih tinggi dari kelompok kontrol.
2.
meningkatkan pertunbuhan
schanbeg
(1989) melakukan penelitian pada tikus dan menemukan bahwa tanpa rangsangan
raba (taktil) terjadi penurunan hormon pertunbuhan
3.
meningkatkan daya tahan tubuh
penderita HIV
yang dipijat 5 kali seminggu selam 1 buklan mengalami peningkatan jumlah dan
toksisitas sel pembunuh alami (natural killer cslls). Keadaan ini akan n
mengurangi kemungkinan terjadinya infeksi sekunder pada penderita AIDS.
4.
meningkatkan konsentrasi bayi dan membuat bayi tidur
lebih lelap
bayi yang
dipijat umumnya akan tertidur lebih lelap, dan pada waktu bangun akan mempunyai
konsentrasiyang lebih meningkat. Touch Research Institute, Miami, Amarika,
telah melakukan penelitian terhadap 26 subjek yang di pijat selama 15 menit, 2
kali seminggu,, dalam jangka waktu 5 minggu. Sebelum dan sesudah perlakuan
diberikan soal matematika. Ternyata pemijatan dapat meningkatkan kecepatan dan
ketepatan subjek dalam menyelesaikan soal metematika waktu separo dari wsaktu
yangt dipergunakan untuk menyelesaikan soal sebelum dipijat, dengan kesalkahan
yang juga berkurang sebesar 50%
5.
mempererat ikatan kasih sayang orang tua dan anak
(bonding)
pada perkembangan
emosi anak, sentuhan orang tua adalah dasar perkembangan komunikasi, yang akan memupuk
terbinanya cinta kasiih secara potensial menjadi anak berbudi pekerti baik yang
percaya diri
bonding adalah perasaan kedekatan yang timbul dan tumbuh pada
diri orang tua terhadap bayinya. Klauas dan Kennel (1976) yang mengadakan
penelitian khusus tentang bonding, menentukan bahwa apabila ibu dan bayi
dipisah padsa jam-jam pertama setelah kelahiran, kedekatan/ikatan batin antara
ibu dan anak akan berkurang.
attachment adalah keterikatan bayi pada orang
tuanya. Ainsworth (1978) menemukan dua pola utama pembentukanketerikatan antara
bayi dan ibu, yaitu secure attachment dan anxious attachment.
secure attachment
adalah rasa aman karena anak merasa yakin memiliki kasih sayang dan
perlindungan dari orang tua, yang setiap saat dirasakannya. Bentuk keterikatan
semacam ini, lebih menjamin perkembangan bayi menjadi manusia yang
berkepribadian baik, tangguh, mandiri, mencintai, dan percaya pada
lingkunganya.
anxious attachment adalah perasaan cemas
dan gelisa yang timbul karena rasa kurang aman, kurang yakin bahwa ia dicintai,
dan kurang mendapat perlindungan orang tua atau orang yang mengasuhnya. Bentuk
keterikatan ini, di kemudian hari dapat membentuk bayi menjadi manusia yang
memiliki kesulitan tingkah laku, yang bersumber pada gangguan emosional.
supaya anak memiliki
secure attachment diperlikan bonding
yang baik. Bonding itu sendiri akan
muncul bila bayi diberi sentuhan, belaian,dan pijatan yang disertai kasih
sayang orang tua.
6.
meningkatkan produksi ASI
penelitian
Cynthia Mersmann menunjukkkan bahwa ibu yang memijat bayinya akan memproduksi
ASI pereh lebih banyak daripada kelompok kontrol. Ketika payudara yang satu
disusukan maka air susu dari payu dara sebelahnya tidak disusukan akan menetes
labih deras. Air susu ibu yang mengalir deras ini tentu dapat disimpan dan
dimanfaatkan saat ibu bekerja. Peningkjatan volume ASI perah dapat meningkatkan
lamanya masa pemberian ASI secara eksklusif pada ibu-ibu yang bekerja.
MEKANISME DASAR PEMIJATATAN
Satu hal yang sangat
menarik pada penelitian pijat bayi adalah mekanika dasar pemijatan. Mekanisme
dasar pemijatan bayi memang bekum banytak diketahui, namun kini para pakar
sudah mempunyai beberapa teori serta mulai menemukan jawabannya. Ada beberapa
mekanisme yang dapat meneangkan mekanisme dasar pijat bayi, antara lain pengeluaran
beta endorpin, aktifitas nervus vagus, dan produksi sertoli.
a.
Beta Endorphin mempengaruhi mekanisme pertumbuhan
Pijatan akan
meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak tahun 1989, Schanberg dari Duke
University Medical School melakukan penelitian pada bayi-bayi tikus. Pakar ini
menemikan bahwa jika hubungan taktil(jilatan-jilatan) ibu tikus ke anaknya
terganggu akan menyebabkan hal-hal berikut :
·
Penuruna enzim ODC(Ornithine De Carboxylase), suatu enzim
yang peka bagi pertumbuhan sel dan jaruingan
·
Penurunan hormon pertumbuhan
·
Penurunan kepekaan ODC jaringan terhadap pemberian hormon
pertumbuhan
Pengurangan
sensasi taktil akan meningkatkan pengeluaran neurochemical beta-endorphine yang
akan mengurangi pembentukan hormon pertumbuhan karena menurunkan jumlah dan
aktivitas ODC jaringan
b.
Aktivitas nervus vagus mempengarihi mekanisme penyerapan
mekanan
Penelitian
Field dan Schanberg (1986) menunjukkan bahwa bayi yang dipijat mengalami
peningkatan tonus nervus vagus ( saraf otak ke-10) yang akan menyebabkan
peningkatan kadar enzim penyerapan gastrin dan insulin. Dengan demikian
penyerapan makanan akan menjadi lebih baik. Itu sebabnya mengapa berat badan
bayi yang dipijat meningkat lebih banyak daripada yang tidak dipijat.
c.
Aktivitas nervus vagus meningkatkan volume ASI
Penyerapan
makanan yang menjadi lebih baik karena peningkatan aktivitas nervus vagus
menyebabakan bayi cepat lapar sehingga akan lebih sering menyusu pada ibunya.
Akibatnya, Asi akan lebih banyak pula diproduksi, karena seperti diketahui ASI
akan semakin banyak diproduksi bila semakin banyak diminta,. Selain itu, ibu
yang memijat bayi merasa lebih tenang dan ini berdampak positif pada
peningkatan volume ASI
d.
Produksi sertonin meningkatkan daya tahan tubuh
Pemijatan akan
meningkatkan aktivitas neurotransmiter serotonin, yaitu meningkatkan kapasitas
sel reseptoe yang mengikat glucocorticoid (adrenalin). Proses ini akan
menyebabkan terjadinya penurunan kadar hormon adrenalin (hormon stres).
Penurunan kadar hormon stres ini akan meningklatkan daya tahan tubuh, terutama
IgM dan IgG
e.
Mengubah gelombang otak
Pijat bayi
akan membuat bayi tidur lebih lelap, meningkatkan kesiagaan (alertness), dan
konsentrasi. Ini karena pijatan akan mengubah gelombang otak, yaitu dengan
menurunkan gelombang otak, yaitu dengan menurunkan gelombang alpha dan
meningkatkan gelombang brta serta tetha. Perubahan gelombang beta serta tetha.
Perubahan gelombang otak ini dapat dibuktikan dengan pemeriksaan EEG (Electro
Encephalogram)
PETUNJUK PRAKTIS PIJAT BAYI
A.
kapan pijat bayi dimulai ?
pijat bayi dapat segera dimulai setelah bayi lahir, jadi
dapat dimulai kapan saja sesuai dengan keinginan orang tua. Bayi akan mendapat
keuntungan lebih besar bila pijat dapat dilakukan setiap hari dari sejak lahir
sampai usia 6 atau 7 bulan.
B.
Waktu memijat terbaik
Pemijatan dapat dilakukan pada waktu berikut.
-
pagi hari sebelum mandi, saat orang tua dan bayi siap
memulai hari baru
-
malam hari, sebelum tidur, agar bayi dapat tidur lebih
nyenyak
C.
persiapan sebelum memijat
sebelum melakukan pemijatan pastikan persiapan berikut.
-
tangan bersih dan hangat
-
hindari goresan pada kulit bayi akibat kuku dan perhiasan
-
ruangan yang hangay dan tidak pengap
-
bayi sudah selesai makan atau bayi sedang tidak lapar
-
menyediakan waktu khusus yang tidak diganggu oleh hal
lain minimum selama 15 menit guna melakukan seluruh tahap pemijatan
-
dudukanlah dengan posisi yang nyaman dan tenang
-
baribgkanlah bayi diatas permukaan kain yang rata,
lembut, dan bersih
-
siapkanlah handuk, popok, baju ganti, dan minyak atau
baby oil/lotion
-
mintalah izin pada bayi sebelum melakukan pemijatan
dengan cara membelai wajah dan kepala bayi sambil mengajaknya berbicara.
D.
Tindakan yang dianjurkan selama pemijatan
Selama pemijatan sebaiknya dilakukan hal berikut
-
pandanglah mata bayi disertai pancaran kasih sayang selam
pemijatan berlangsung
-
bernyanyilah atau putarkanlah lagu-lagu yang
tenang/lembut untuk menciptakan suasana tenang selama pemijatan
-
awali pemijatan denan melakukan sentuhan ringan, kemudian
secara bertahap tambahkanlah tekanan pada sentuhan tersebut, terutama bila anda
sudah yakin bahwa bayi mulai terbiasa dengan pijatan yang sedang dilakukan.
-
Tanggaplah bayi anda. Bila bayi menangis, cobalah untuk
menenangkannya sebelum melakukan pemijatan. Bila bayi menangis lebih keras,
hentikan pemijatan, karena mungkin bayi minta digendong, disusui, atau sudak
mengantuk ingin tidir.
-
Mendikan bayi segera setela pemijatan berakhir agar segar
dan besih setelah terlumuri minyak atau baby oil/lotion
-
Hindari mata bayi dari percikan atau lelehan minyak atau
baby oil/lotion
E.
Tindakan yang tidak dianjurkan
Dalam pijat bayi ini juga ada beberapa hal yang peting
diperhatikan orang tua agar tujuan pemijatan tercapai
-
jangan menijat bayi langsung setelah bayi selesai makan
-
jangan membangunkan bayi khusus untuk pemijatan
-
jangan memijay bayi pada saat bayi dalam keadaan kurang
sehat
-
jangan menijat bayi pada saat bayi tidak mau dipijat
-
jangn memaksakan posisi pijat tertentu pada bayi
PEDOMAN DASAR PIJAT BAYI
Yang istimewa dari
pijat bayi
-
teknik pijat bayi sangat mudah dipelajari
-
hanya dalam waktu sekitar 15 menit setip orang tua sedah
dapat menguasainya
-
setelah teknik dasar selesai dipelajari, pelaksanannya
dapat disesuaikan dengan kebutuhan bayi itu sendiri maup[un pemijatnya
-
tak ada teknik atau cara pijat yang baku, setip individu
dapat melakukan sesui teknik, cara, dan keinginanya saendiri
-
urutan pemijatan juga dapat disesuikan secara individual
|
1.
ayah pun dapat berperan
dewasaini
banyak para ayah ingin berperan dalam merawat bayinya, meskipun pada umumnya
mereka hanya memiliki waktu yang sangat terbatas. Mungkin para ayah hanya
memiliki waktu pada sore hari atau pada akhir minggu saja. Disamping
keterbatasan waktu, beberapa ayah kadang merasa canggung untuk ikut merawat
bayinya, dorongan ekstra pada ayah swangat diperlukan.
pijat adalah
bentuk upaya pemeliharaan kesehatan yang biasanya sangat disenangi para ayah.
Dengan melakukan pemijatan akan terbuka kesempatan bagi seorang ayah untuk
menjalin kontak batin dengan bayi.
para ayah yang
perna melakukan pemijatan pada bayinya akan mengingat hal teresebut sebagai
pengalaman yang sangat menyenangkan dan membangkakannya. Peneliti di Australia
membuktikan bahwa bayi yang dipijat oleh ayahnya, mempunyai kencenderungan
berat badannya naik dan hubungan dengan ayahnya menjadi lebih baik, apabila
dibandingkan dengan bayi yang tidak dipijat. Bahkan bayi-bayi yang dipijat
sejak usiua 4 minggu, pada waktu mencapia usia 12 minggu akan lebih responsif,
seperti banyak menyapa ayahnya dengan kontak mata, lebih banyak tersenyum,
lebih banyak bersuara, lebih banyak menggapai, lebih cepat memprlajari
lingkungan dan lebih tanggap, apabila dibandingkan dengan bayi yang tidak
dipijat.
2.
nenek dan kakek juga memijat si kecil
pada salah
satu penelitian, sekelompok ”kakek dan nenek” dengan sukarela memijat bayi-bayi
terlantar yang berusia 3-18 bulan. Ternyata dari kegiatan itu para kakek dan
nenek mendapat banyak keuntungan. Ketegangan dan depresi mereka menjadi
berkurang. Selain itu, rasa percaya diri mereka meningkat, denyu nadi menjadi
lebih rendah, hidup lebih rileks dan cara hidup mereka berubah sehingga
kunjungan ke dokter berkurang dan dapat lebih banyak melakukan hubungan sosial.
jadi, kakek
dan nenek memang dapat melakukan pemijatan pada cucunya, bahkan sering kali
lebih trampil dan sensitif dalampelaksanannya. Ini mungkin karena mereka telah
memiliki pengalaman ketika menangani anak-anaknya dahulu.
Cara
pemijatan untuk berbagai kelompok usia :
1.
bayi umur 0-1 bulan
untuk bayi umur 0-1 bulan, disaran kan diberi gerakan
yang lebih mendekati usapan-usapan halus. Perlu diingat bahwa sebelum tali
pusat bayi lepas tidak dilakukan pemijatan didaerah perut.
2.
bayi umur 1-3 bulan
untuk bayi umur 1-3 bulan, disarankan diberi gerakan
halus disertai tekanan ringan dalam waktu yang lebih singkat
3.
bayi umur 3bulan -3 tahun
untuk bayi umur 3 bulan -3 tahun, diosarankan agar
seluruh geraklan dilakukan dengan tekanan dan waktu yang meningkat. Total waktu
pwmijatan disarankan sekitar 15 menit.
limirkan sesering mungkin minyak atau baby oil yang lembut sebelum dan seelama pemijatan.
Setelah itu, lakukanlah gerkan pembukaan berupa sentuhan ringan disepanjang
sisi muka bayi atau usaplah ranbutnya. Gerakan pembuka ini memberitahukan bahwa
waktu pemijatan akan segera dilakukan padanya.
pemijatan sebaiknya dimulai dari bayi, sebab umumnya bayi
lebih menerima apabila dipijat pada daerah kaki. Permulaan seperti ini akan
memberi kesempatan pada bayi untuk membiasakan dipijat sebelum bagian lain
disentuh. Itu sebabnya urutan pijatan bayi dimulai dari bagian kaki, kemudian
perut, dad, tangan, muka, dan diakhir pada bagian punggung.
0 komentar:
Posting Komentar