About

Ged a Widget

Pages

cv csm

cv csm
Jasa perbaikan dan penjualan Alat kesehatan dari yang sederhana hingga Modern

Senin, 07 Januari 2013

Doppler

Fetal Doppler adalah alat untuk deteksi detak jantung janin di dalam kandungan sang ibu. Gunanya untuk memeriksa apakah sang janin tumbuh dengan normal, dengan ditandai adanya denyut jantungnya. Umumnya teknik yang digunakan untuk deteksi detak jantung janin adalah dengan ultrasound (frekuensi 2 MHz).
Dibawah ini  terdapat  salah  satu  contoh  alat  doppler  yang  bisa sebagai   pengetahuan.  Alat  ini  merupakan  Ultrasonic  Fetal  Doppler  dimana digunakan untuk mendiagnosa detak jantung janin pada masa kehamilan.

            Dengan bantuan probe alat ini meradiasi gelombang ultrasonik dan organ yang bergerak seperti hati, aliran darah. Sinyal ultrasonik akan menginterprestasikan setiap perubahan yang terjadi. Alat ini dapat secara otomatis mengukur detak  jantung dengan  menggunakan teknologi mikroprosesor dan output secara digital.
1.1.1.      Sensor Ultrasonik
Gelombang ultrasonik merupakan gelombang akustik yang memiliki frekuensi mulai 20 kHz hingga sekitar 20 MHz. Frekuensi kerja yang digunakan dalam gelombang ultrasonik bervariasi tergantung pada medium yang dilalui, mulai dari kerapatan rendah pada fasa gas, cair hingga padat. Jika gelombang ultrasonik berjalan melaui sebuah medium, Secara matematis besarnya jarak dapat dihitung sebagai berikut:
s = v.t/2           ………………….Pers (1)
dimana s adalah jarak dalam satuan meter, v adalah kecepatan suara yaitu 344 m/detik dan t adalah waktu tempuh dalam satuan detik. Ketika gelombang ultrasonik menumbuk suatu penghalang maka sebagian gelombang tersebut akan dipantulkan sebagian diserap dan sebagian yang lain akan diteruskan.
Sensor ultrasonik adalah sebuah sensor yang mengubah besaran fisis (bunyi) menjadi besaran listrik. Pada sensor ini gelombang ultrasonik dibangkitkan melalui sebuah benda yang disebut piezoelektrik. Piezoelektrik ini akan menghasilkan gelombang ultrasonik dengan frekuensi 40 kHz ketika sebuah osilator diterapkan pada benda tersebut. Sensor ultrasonik secara umum digunakan untuk suatu pengungkapan tak sentuh yang beragam seperti aplikasi pengukuran jarak. Alat ini secara umum memancarakan gelombang suara ultrasonik menuju suatu target yang memantulkan balik gelombang kearah sensor. Kemudian sistem mengukur waktu yang diperlukan untuk pemancaran gelombang sampai kembali kesensor dan menghitung jarak target dengan menggunakan kecepatan suara dalam medium. Rangkaian penyusun sensor ultrasonik ini terdiri dari transmitter, reiceiver, dan komparator. Selain itu, gelombang ultrasonik dibangkitkan oleh sebuah kristal tipis bersifat piezoelektrik. 
a.      Piezoelektrik
Kristal piezoelektrik ditemukan oleh Piere Curie dan Jacques pada tahun 1880, dengan tebal ,85 mm. Bila kristal ini diberi tegangan listrik, maka lempengan kristal akan mengalami vibrasi sehingga timbullah ultrasonik .
Sebaliknya , vibrasi pada kristal akan menghasilkan listrik  . Oleh karena itu maka kristal piezo elektrik digunakan sebagai transduser pada Fetal Doppler


Frekuensi dan daya ultrasonik yang dipakai dalam bidang kedokteran disesuaikan dengan kebutuhan.
Untuk diagnostik digunakan frekuensi 1 – 5 MHz dengan daya 0,01 W/cm2.
Untuk terapi digunakan daya 1 W/cm2, bahkan untuk menghancurkan kanker diperlukan daya 1000 W/cm2.
Dasar penggunaan ultrasonik adalah efek, Doppler, yaitu terjadi perubahan frekuensi akibat adanya pergerakan pendengar, sebaliknya dan getaran yang dikirim ke obyek akan direfleksikan oleh obyek itu sendiri .
Sensor piezoelektrik secara langsung mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Tegangan input yang digunakan menyebabkan bagian keramik meregang dan memancarkan gelombang ultrasonik. Tipe operasi transmisi elemen piezoelektrik sekitar frekuensi 32 kHz. Efisiensi lebih baik, jika frekuensi osilator diatur pada frekuensi resonansi piezoelektrik dengan sensitifitas dan efisiensi paling baik. Jika rangkaian pengukur beroperasi pada mode pulsa elemen piezoelektrik yang sama dapat digunakan sebagai transmitter dan reiceiver. Frekuensi yang ditimbulkan tergantung pada osilatornya yang disesuiakan frekuensi kerja dari masing-masing transduser. Karena kelebihannya inilah maka tranduser piezoelektrik lebih sesuai digunakan untuk sensor ultrasonik.


b.      Transmitter
Transmitter adalah sebuah alat yang berfungsi sebagai pemancar gelombang ultrasonik dengan frekuensi sebesar 40 kHz yang dibangkitkan dari sebuah osilator. Untuk menghasilkan frekuensi 40 KHz, harus di buat sebuah rangkaian osilator dan keluaran dari osilator dilanjutkan menuju penguat sinyal. Besarnya frekuensi ditentukan oleh komponen kalang RLC / kristal tergantung dari disain osilator yang digunakan. Penguat sinyal akan memberikan sebuah sinyal listrik yang diumpankan ke piezoelektrik dan terjadi reaksi mekanik sehingga bergetar dan memancarkan gelombang yang sesuai dengan besar frekuensi pada osilator.

c.       Receiver
Receiver terdiri dari transduser ultrasonik menggunakan bahan piezoelektrik, yang berfungsi sebagai penerima gelombang pantulan yang berasal dari transmitter yang dikenakan pada permukaan suatu benda atau gelombang langsung LOS (Line of Sight) dari transmitter. Oleh karena bahan piezoelektrik memiliki reaksi yang reversible, elemen keramik akan membangkitkan tegangan listrik pada saat gelombang datang dengan frekuensi yang resonan dan akan menggetarkan bahan piezoelektrik tersebut.

1.1.1.      Jenis Dopplers
Perbedaan Dopplers yang digunakan di rumah atau rumah sakit sebagai berikut:
·      Produsen : Produsen yang populer adalah Nicolet, Huntleigh, Summit Doppler, EchoHeart, Ultrasound Technologies (Seward / Wakeling), Parks Medical Electronics (as Obstetrical Dopplers), dan Sunray.
·      Jenis Probe : Tahan air atau tidak. Waterproof probe digunakan untuk proses melahirkan di air.
·      Frekuensi : 2–3 MHz probe. Kebanyakan praktisi dapat menemukan detak jantung dengan probe baik. Probe 3 MHz dianjurkan untuk mendeteksi denyut jantung pada awal kehamilan (8-10 minggu kehamilan). Probe 2 MHz dianjurkan bagi wanita hamil yang kelebihan berat badan. Probe 5 MHz EchoHeart transvaginal Doppler janin Probe membantu dalam deteksi Denyut jantung janin (FHT) di awal kehamilan (6-8 minggu) dan untuk pasien yang memiliki rahim retroversi atau selama kehamilan untuk deteksi FHT untuk wanita yang mengalami obesitas.
·      Tampilan Denyut jantung : Beberapa Dopplers secara otomatis menampilkan denyut jantung, dan Doppler yang lain harus dihitung manual.
1.2.  Langkah-langkah pemeriksaan
a.       Baringkan ibu hamil dengan posisi terlentang
b.      Beri jelly pada doppler /lineac yang akan digunakan
c.       Tempelkan doppler pada perut ibu hamil didaerah punggung janin.
d.      Hitung detak jantung janin :
                         i.          Dengar detak jantung janin selama 1 menit, normal detak jantung janin 120-140 / menit.
                       ii.          Beri penjelasan pada pasien hasil pemeriksaan detak jantung janin
e.       Jika pada pemeriksaan detak jantung janin, tidak terdengar ataupun tidak ada pergerakan bayi, maka pasien diberi penjelasan dan pasien dirujuk ke RS.
f.       Pasien dipersilahkan bangun
g.      Catat hasil pemeriksaan jantung janin pada buku Kart Ibu dan Buku KIA

1.3.  Prinsip Kerja Pesawat Fetal Doppler
·         Sebuah lapisan tipis dari jelly ditempatkan antara probe dan kulit untuk memastikan semua suara memasuki tubuh.
·         Probe berisi pemancar dan penerima.
·         Sebuah pulsa Ultrasound dikirimkan oleh pemancar.
·         Pulsa tercermin dari permukaan dan kembali ke penerima.
·         Mesin Ultrasound mengukur berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk pulsa untuk kembali.


1.4.  Pemantauan janin
Pemantauan janin tak bisa dilakukan secara kasat mata, karena ia masih “bersembunyi” dalam rahim. Umumnya, pemantauan dilakukan dengan cara mendengar denyut jantung janin. Bukan hanya keras atau lemahnya denyut jantung, tetapi juga perubahan iramanya, terutama saat terjadi kontraksi rahim. Kenapa? Ketika janin stres, denyut jantung yang tadinya berirama dan kuat, bisa saja jadi tidak berirama dan melemah. Informasi ini perlu untuk mengetahui sejauh mana kemampuan toleransi janin terhadap proses persalinan. Dokter juga bisa tahu apakah perlu intervensi atau tidak.
Sebagai catatan, denyut jantung normal yang menunjukkan bahwa janin tidak mengalami stres adalah 120-160 per menit, dengan variabilitas sekitar 5-25 denyut per menit.

1.5.  Denyut Jantung Janin
     Dimulai pada minggu ke-5, jantung janin akan semakin cepat pada tingkat 3,3 denyut perhari untuk bulan berikutnya. Jantung janin mulai berdetak pada tingkat kurang lebih sama seperti ibu, yang 80-85 bpm. Dibawah ini gambaran perkiraan denyut jantung janin selama 5 sampai 9 minggu, dengan asumsi tingkat awal dari 80.
·         Minggu 5 dimulai pada 80 dan berakhir pada 103 bpm
·         Week 6 starts at 103 and ends at 126 bpmMinggu 6 dimulai pada 103 dan berakhir di 126 bpm
·         Week 7 starts at 126 and ends at 149 bpmMinggu 7 dimulai pada 126 dan berakhir di 149 bpm
·         Week 8 starts at 149 and ends at 172 bpmMinggu 8 dimulai pada 149 dan berakhir di 172 bpm
·         At week 9 the fetal heartbeat tends to beat within a range of 155 to 195 bpm.Pada minggu 9 detak jantung janin cenderung untuk mengalahkan dalam jarak 155-195 bpm.
Denyut jantung janin akan mulai menurun dan umumnya akan jatuh dalam kisaran 120-160 bpm oleh minggu 12.

1.6.  Cara Pemakaian Doppler Biosys Ifm 500 :
·           Untuk menghidupkan Doppler tekan tombol On/Off yang ada disebelah kiri Doppler. Tekan tombol On/Off “Θ” tersebut sampai Doppler hidup dan ada bunyi “Bip”.
·           Letakkan Probe Doppler pada bagian atas perut ibu hamil yang sudah diberi ultrasonic Gel.
·           Hasil pengukuran denyut janin akan tampil pada display yang ada pada Doppler.
·           Untuk mematikan Doppler maka tekan tombol On/Off “Θ” tersebut sampai Display mati dan ada bunyi “Bip”.

1.7.  Cara Perawatan Doppler Biosys Ifm 500 :
·           Bersihkan sisa Gel yang menempel pada Probe Doppler setelah pemeriksaanmenggunakan Lap lembut yang sudah dibasahi sedikit Alkohol sampai bersih, lalu keringkan dengan lap lembut yang kering.
·           “Karena jika sisa Gel yang menempel pada Probe Doppler tidak dibersihkan setelah pemeriksaan, maka akan memyebabkan kerusakan pada Probe Doppler”.
·           Simpan Doppler di tempat bersih yang tidak berdebu dan tidak lembab. Jauhkan dari binatang – binatang kecil yang dapat menyebabkan kerusakan pada unit seperti  ( semut, nyamuk, dan kecoak ). 
·           Mohon anjuran diatas diperhatikan dan dilakukan agar unit doppler dapat bertahan lama penggunaannya

1.8.  Pemeliharaan Doppler
A.    3 Bulanan :
·           Cek dan bersihkan bagian – bagian  alat
·           Cek baterai, ganti bila perlu
·           Cek dan bersihkan probe dengan kain halus dan gunakan air hangat atau sabun lunak
·           Cek pengatur volume / sound level
·           Cek suara keluaran
·           Cek konektor probe dan bersihkan
B.     1 Tahunan
·           Cek kebocoran arus listrik
·           Cek hubungan pembumian
1.9.   Penyimpanan
·           Kembalikan posisi volume / sound level regulator  ke posisi minimum.
·           Matikan alat dengan menekan atau memutar tombol on/ off ke posisi off.
·           Lepaskan hubungan alat dari catu daya atau kecuali (yang memakai baterai ).
·           Bersihkan probe
·           Letakkan probe pada tepatnya
·           Pasang penutup debu
·           Simpan alat pada tempatnya.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More